Monday, October 17, 2011

PUISI BUAT AYAH IBU

Ayah ibu,
hari demi hari kau lalui,
liku-liku kehidupan suka & duka bersama-sama anak-anak dan keluarga,
anak-anak sebagai pengubat kasih sayang,
keluarga sebagai bahtera kehidupan.

Ayah ibu,
engkau ibarat lilin yang sedang menyala apinya,
melahir,membimbing,mengasuh dan mendidik,
sejak dari dalam kandungan hingga ke liang lahad,
nasihat doamu berkekalan tidak pernah putus-putus,
tanda kasih dan sayang yang berkekalan.

Ayah ibu,
setiap hari ayah keluar mencari nafkah,
untuk menampung segala tugas dan tanggungjawab,
memastikan anak-anaknya dapat makan,dapat belajar,dapat tempat tidur,
ibu pula tugas mendidik anak,
memastikan anak-anak mendapat pendidikan yang terbaik dan tersusun.

Ayah ibu,
engkau bagai menatang minyak yang penuh,
dalam mendidik anak-anak,
tak kenal erti penat lelah,
tiada istilah jemu, tiada istilah keluh kesah,
itu semua pengorbanan ayah ibu untuk membesarkan anak-anaknya,
hanya semata-mata ingin anak-anaknya menjadi insan berguna.

Ayah ibu,
tinggi menggunung harapan ayah ibu semua,
untuk melihat anak-anakmu berjaya dunia akhirat,
mendapat keberkatan Illahi, dibawah lembayu rahmatNya.

Ayah ibu,
sekarang memang pahit laluinya,
insyaallah kemanisan akan terhasil selepasnya,
besar penorbanan ayah ibu semua,
hanya mengharapkan keredhaan Illahi,
indahnya tarbiyah Allah.

Ayah ibu,
kehadiranmu membawa 1001 makna,
senyumanmu menambat hati anak-anakmu,
jagaanmu membuat anak-anakmu terharu,
tawamu menggembirakan anak-anakmu.

Ayah ibu,
iringan doa anakanda kirimkan untuk ayah ibu semua,
salam mujahadah ayah,
salam mujahadah ibu,
salam perjuangan ayah ibu,
Allah bersama mu ayah ibu,
insyaallah.

                           *persembahan pentas ketika malam kesenian islam BAKSIS di dewan MRSM Tumpat*

nurkilan,
khairol najib
kampung tujuh,tumpat,kelantan.
15 Oktober 2011

No comments:

Post a Comment